Rabu, 09 Oktober 2013

Contoh Resensi Novel Sastra "Di bawah Lindungan Ka'bah'

          Resensi Novel :
                     Di bawah   lindungan ka’bah



1. Data Buku
Judul Buku     : Di Bawah Lindungan Ka’bah
Penulis           : Prof. DR. (Buya) Hamka
Penerbit          : PT. Bulan Bintang
Tahun Terbit  : September  2003
Cetakan Ke    : 29
Tebal Buku     : 80 halaman – 21 cm
Kategori          : Novel Sastra
     Di bawah lindungan ka’bah merupakan novel/buku karangan hamka yang ke 13 (1936), yang diterbitkan oleh PT. Bulan Bintang dengan ketebalan buku yaitu 80 halaman. Berikut adalah sinopsis novel di bawah lindungan kabah :
3. Sinopsis
Tokoh-tokoh :
Hamid : 
sholeh,baik hati,anak yatim dari keluarga yg miskin.
Haji Jafar
: baik hati,suka menolong,kaya raya.
Asiah : 
baik hati,suka menolong (istri haji jafar).
Zaenab : sholeha,rajin,cantik,taat pada orang tua (anak haji jafar).
Rosna : 
baik hati,dan taat pada ajaran agama.(teman zaenab)
Saleh : 
baik hati(sahabat hamid & suami rosna)
Di bawah   lindungan ka’bah
Hamid adalah seorang anak yatim,ketika dia masih berumur 4 tahun ayahnya telah wafat. Ia tinggal bersama ibunya dengan keadaan yang sangat memprihatinkan. Namun alangkah beruntung nasib hamid dia di angkat oleh seorang saudagar kaya,haji jafar namanya. Bahkan hamid juga di sekolahkan di sekolah rendah bersama zaenab anak haji jafar. Haji jafar mempunyai istri bernama asiah yang sangat ramah dan berhati mulia, mak asiah sangat dekat dengan
     Karena hamid dan zaenab bersekolah dalam sekolah yang sama mereka selalu bersama dan sangat akrab. Hamid telah menganggap zaenab seperti adiknya sendiri dan berusaha melindungi zaenab dari apapun. Begitu pula zaenap juga menganggap hamid sebagai kakak kandungnya sendiri. Setelah mereka beranjak dewasa keduanya mempunyai perasaan yang lain, mereka merasakan rasa sayang yang lain bukan sebagai kakak dan adik namun lebih dari itu.
    Setelah mereka lulus dari sekolah rendah hamid melanjutkan sekolahnya ke padang panjang. Sedangkan zaenab tidak melanjutkan sekolahnya karena pada saat itu wanita yang telah lulus dari sekolah rendah tidak boleh melajutkan sekolah lagi dan harus di pingit dan kemudian di nikahkan dengan lelaki pilihan orang tuanya.
    Dengan berat hati hamid berangkat ke padang panjang. Di padang panjang hamid pun tidak tenang karena rasa rindu dan sayangnya yang teramat dalam kepada zaenab. Namun hamid hanya bisa memendamnya hamid sadar bahwa dia hanya berasal dari keluarga miskin yang tak pantas jika di sandingkan dengan zaenab anak gadis dari saudagar kaya. Kesedihan hamid bertambah ketika ayah angkatnya ,haji jafar meninggal dunia dan tak lama kemudian ibu nya juga sakit dan ahirnya meninggal dunia.
     Semenjak haji jafar meninggal hamid semakin jarang bertemu dengan zaenab karena zaenab di pingit oleh ibunya dan segera akan di nikahkan dengan pemuda pilihan ibunya itu. suatu hari hamid bertemu dengan mak asiah alangkah hancur hati hamid ketika mak asiah justru menyuruh hamid untuk membujuk zaenab agar mau di nikahkan dengan pemuda pilihan mak asiah. Dengan berat hati hamid datang ke rumah zaenab dan membujuk zaenab untuk menerima pinangan pemuda itu, dalam hati zaenab ingin menolak namun dia tak mau mengecewakan hati ibunya.
    Setelah kejadian itu hamid sangan sakit hati dan ia pun pergi ke medan, sesampainya di medan hamid menulis surat untuk zaenab dalam surat itu hamid mencurahkan semua isi hatinya. Kemudian setelah itu hamid pergi ke mekkah untuk menunaikan ibadah haji dan menghapus kesedihannya.
    Setelah menerima surat dari hamid betapa sedih hati zaenab karena sesungguhnya dia juga mencintai hamid namun apa daya zaenab telah di jodohkan. Karena selalu memikirkan hal itu dan selalu di rundung kesedihan zaenab menjadi sakit sakitan. Sementara itu di mekkah hamid bekerja di sebuah penginapan milik seorang syeh sambil memperdalam ilmu agamanya, di sana hamid juga merasa tdk tenang karena rasa rindunya kepada zaenab.
    Setelah setahun di mekkah habid bertemu dengan saleh teman sekampungnya yg kala itu hendak menunaikan ibadah haji, istri saleh rosna adalah sahabat dekat zaenab sehingga hamid dapat mengetahui kabar zaenab bahwa zaenab sering sakit sakitan semenjak hamid pergi, karena zaenab sebenarnya juga mempunyai rasa yang sama terhadap hamid, selain itu zaenab juga tidak jadi di jodohkan dengan pemuda pilihan mak asiah.
    Mendengar hal itu hamid sangat senang karena ternyata cintanya tak bertepuk sebelah tangan namun hamid juga sedih karena gadis yang di cintainya sedang sakit, tak lama setelah itu saleh mengirim surat kepada istrinya dan menceritakan tentang pertemuannya dengan hamid di mekkah. Saleh juga memberitahukan bahwa hamid akan segera pulang setelah selesai menunaikan ibadah haji.
    Sampailah surat itu di tangan zaenab betapa gembiranya hati zaenab menerima surat itu, dan zaenab pun mengirim surat kepada hamid bahwa dia sudah tidak sbar menunggu kepulangan hamid, hamid yang menerima surat dari zaenab sangat senang dan bersemangat dalam menunaikan ibadah haji walaupun dalam keadaan sakit.setelah melaksanakan wukuf keadaan hamid menjadi lebih parah pada saat itu pula saleh menerima surat dari istrinya bahwa zaenab telah meninggal dunia, sebernarnya saleh tidak ingin mencerita kan hal itu kepada hamid namun hamid memaksanya dan ahirnya hamid mengetahui kabar meninggalnya zaenab.
    Hamid sangat terpukul mendengar kabar itu namun ia mengikhlaskannya dan berserah diri kepada Allah , dengan keadaan yang semakin parah hamid berangkat ke mina dalam perjalanan hamid terjatuh dan badannya sangat lemas, saleh memnyewa jasa orang baduy untuk memapah hamid. Setelah itu mereka melanjutkan perjalanan ke masjidil haram, ketika selesai mengelilingi kabah hamid meminta di berhentikan di bawah kabah, hamid memegang kiswah sambil mengucap “ya rabbi ya tuhanku yang maha pengasih dan penyayang” beberapa kali hingga suaranya mengecil. Dan ternyata hamid meninggal tepat di bawah kabah.
  • Kelebihan dari Novel Di Bawah Lindungan Ka’bah :
-          jalan ceritanya yang dapat membawa pembaca merasakan apa yang dirasakan Hamid dan Zainab.
-         Ceritanya tidak monoton dan tidak biasa terjadi menjadi ke khas-an novel ini
  • Kekurangan dari Novel Di Bawah Lindungan Ka’bah :
-     Terletak pada bahasa yang digunakan. Karena bahasa yang digunakan yaitu antara bahasa minang-indonesia dan bahasa melayu.

5. Kesimpulan
Amanah yang dapat kita ambil sangat banyak, misalnya harus mempunyai kesabaran dalam menghadapi persoalan hidup, mentaati kedua orang tua, tidak lebih cepat putus asa.
Novel ini layak dibaca oleh kalangan anak remaja maupun dewasa, bahkan orang tua sekalipun, dikarenakan ceritanya menarik, menceritakan tentang romantisme kisah cinta yang tak sampai,kesabaran dan pengorbanan perasaan para tokohnya cukup bisa membuat kita para pembaca/penonton film nya dapat menitihkan air mata.

0 komentar: